LingkariNews—Pada Rabu, 6 Agustus 2025, Lingkari menanam 1.000 bibit mangrove di kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo, Surabaya. Penanaman dilakukan bersama Rizqu Tirta Swatika, perusahaan konsultan pertambangan, geologi, dan lingkungan.
Hal ini dilakukan sebagai komitmen Lingkari dalam melestarikan lingkungan di wilayah pesisir timur Surabaya, sekaligus menjadi kegiatan konservasi perdana Lingkari di Surabaya.
Bibit yang ditanam berasal dari jenis Rhizophora sp., salah satu mangrove yang dikenal memiliki akar kuat dan bercabang rapat. Ketika dewasa, akarnya akan berfungsi sebagai penyaring sampah alami, penangkap sedimen, dan pelindung garis pantai dari ancaman abrasi berkelanjutan.
Fungsi Vital Mangrove Wonorejo
Ekowisata Mangrove Wonorejo bukan sekadar destinasi wisata alam, tetapi juga benteng alami Surabaya. Berdiri sejak 2008, kawasan ini memiliki peran strategis dalam menahan intrusi air laut yang mengancam sumber air bersih di daratan.
Di balik rimbunnya hutan bakau, kawasan ini menjadi habitat bagi ratusan spesies burung, termasuk burung migran yang singgah setiap tahun.
Keindahan Wonorejo dapat dinikmati dengan berjalan di jalur jogging track sepanjang ±1 kilometer atau menyusuri sungai menggunakan perahu yang disediakan pengelola. Bagi pengunjung, pengalaman ini bukan hanya rekreasi, tetapi juga edukasi tentang pentingnya menjaga ekosistem pesisir.
Teknik Penanaman yang Disesuaikan dengan Kondisi Lapangan
Untuk menjamin keberhasilan, bibit yang digunakan berumur 9–10 bulan, usia yang dinilai ideal untuk beradaptasi di lingkungan baru. Proses penanaman dilakukan dengan metode “gerombol”, yaitu mengikat 15 bibit menjadi satu ikat sebelum ditanam.
Metode ini mencegah bibit hanyut terbawa arus dan gelombang, mengingat lokasi penanaman berada di area pesisir yang langsung bersentuhan dengan ombak laut.
Seluruh bibit merupakan hasil pembibitan mandiri tim Ekowisata Mangrove Wonorejo. Kemandirian ini memungkinkan mereka memasok bibit ke berbagai daerah lain yang membutuhkan, memperluas dampak konservasi hingga ke luar Surabaya.
Kolaborasi untuk Dampak Lebih Besar
Kerja sama ini menjadi contoh sinergi antara perusahaan dan NGO dalam upaya pelestarian lingkungan.
Lingkari, organisasi non-pemerintah yang aktif di bidang konservasi dan edukasi lingkungan, bersama Rizqu Tirta Swatika, konsultan di sektor pertambangan dan lingkungan, berkolaborasi untuk mendukung kegiatan penanaman mangrove sebagai kontribusi positif bagi ekosistem pesisir.
“Yang kita tanam hari ini bukanlah sekedar tanaman saja, namun kita menanam harapan, masa depan, dan juga komitmen kita. Sehingga kita bisa bersinergi antara perusahaan, alam, dan masyarakat sekitar. Seribu mangrove yang kita tanam akan menjadi warisan kecil untuk anak, cucu, dan generasi kedepan,” ujar Hanif Hamzah selaku Direktur Internal Rizqu Tirta Swatika.
Dengan penanaman ini, diharapkan Wonorejo semakin berfungsi optimal sebagai benteng hijau Surabaya. Mangrove yang tumbuh akan memperkuat garis pantai, melindungi keanekaragaman hayati, dan mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir melalui ekowisata yang berkelanjutan.
(HP/NY)