Indonesia dan Palestina Jalin Kerjasama di bidang Pertanian untuk Perkuat Ketahanan Pangan

Ekonomi Pertanian 09 Jul 2025 147 kali dibaca
Gambar Artikel Kerjasama pertanian Indonesia dengan Palestina

LingkariNews—Pemerintah Indonesia dan Palestina resmi menjalin kerjasama strategis di bidang pertanian sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan kedua negara. Nota kesepahaman (MoU) ditandatangani oleh Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, dan Menteri Pertanian Palestina, Prof. Dr. Rezq Basheer-Salimia, pada Senin (7/7/2025) di Jakarta. Kolaborasi ini menjadi langkah konkret Indonesia dalam menunjukkan dukungan terhadap masa depan pangan Palestina, khususnya di tengah kondisi krisis yang masih membayangi sektor pertanian negara tersebut.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Rezq Basheer-Salimia menyebut bahwa kerjasama ini menjadi tonggak penting yang datang di saat yang sangat dibutuhkan. Ia menekankan bahwa kemitraan dengan Indonesia merupakan peluang strategis untuk mendorong pembangunan pertanian berkelanjutan yang adil dan saling menguntungkan. Inisiatif ini juga diharapkan mempererat hubungan persahabatan antar kedua negara.

“Kami menaruh harapan besar pada perjanjian ini, yang hadir di saat sektor pertanian Palestina sedang mengalami kondisi luar biasa. Kami berada di sini untuk mempererat ikatan persahabatan dan memperluas kerja sama antara kedua negara, khususnya di bidang pertanian," ujarnya. 

Ruang Lingkup Kerja Sama dan Dukungan Konkret Indonesia

Kerja sama Indonesia dan Palestina di bidang pertanian mencakup sejumlah inisiatif strategis yang dirancang untuk memperkuat ketahanan pangan dan memperluas dampak sosial ekonomi di kedua negara. Cakupan kerja sama ini meliputi pelatihan bagi staf teknis dan petani, pertukaran pengalaman, fasilitasi akses pasar, hingga perdagangan produk pertanian. Untuk memastikan keberlanjutan implementasi, kedua negara sepakat membentuk Komite Teknis Pertanian Bersama sebagai forum koordinasi dan evaluasi.

Salah satu bentuk konkret dari kolaborasi ini adalah rencana pendirian Palestine–Indonesia Solidarity Investment Zone di sektor pertanian. Untuk merealisasikannya, Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan lahan seluas 10.000 hingga 15.000 hektar di Provinsi Sumatera Selatan. Lahan ini juga dimaksudkan untuk mendukung proyek bersama yang berfokus pada produksi pangan, pembangunan pedesaan, serta pemberdayaan ekonomi. Inisiatif ini mencerminkan semangat solidaritas sekaligus menjadi peluang strategis dalam membangun ketahanan pangan lintas negara.

Baca Juga: Peringatan Hari Krida Pertanian ke-53 Jadi Momentum Kebangkitan Swasembada Pangan Indonesia

Sebagai bentuk dukungan kemanusiaan dan ketahanan pangan Palestina, Indonesia juga menyiapkan bantuan pangan berupa 10.000 ton beras untuk rakyat Palestina. Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa pengiriman akan dilakukan sesuai waktu yang ditentukan oleh Kedutaan Besar Palestina di Jakarta.

"Atas arahan Bapak Presiden Republik Indonesia beliau memberikan perintah pada kami untuk memberi bantuan pada saudara kita di Palestina 10.000 ton beras dan akan dikirim tergantung Dubes Palestina yang ada di Indonesia. Kapan saja bisa dikirim, kami serahkan berasnya," ujar Amran.

Dalam kesempatannya, Prof. Dr. Rezq Basheer-Salimia menyampaikan apresiasi atas sikap konsisten Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina, baik secara politik maupun kemanusiaan. Ia menyebut kerja sama ini sebagai langkah penting di tengah tantangan berat yang dihadapi sektor pertanian Palestina.

Sinergi Sumber Daya dan Teknologi

Kolaborasi pertanian antara Indonesia dan Palestina membuka babak baru dalam penguatan ketahanan pangan yang bersifat timbal balik dan strategis. Mentan Amran menekankan pentingnya sinergi antara kekuatan sumber daya Indonesia dan keunggulan teknologi Palestina. “Palestina punya keunggulan di sektor hortikultura. Mereka memiliki banyak ahli water management, drip irrigation, dan teknologi pertanian modern yang sangat cocok untuk pengembangan hortikultura,” jelasnya.

Baca Juga: Dukungan Pemerintah Lewat Bantuan Pertanian Dorong Peningkatan Hasil Panen Raya 2025

Di sisi lain, Indonesia siap mengimbangi dengan penyediaan lahan luas, varietas unggul, dan sumber daya produksi yang memadai. “Kita memiliki sumber daya yang melimpah dan lahan yang luas. Maka kita sinergikan. Palestina siapkan teknologinya seperti alat, mesin, green house, dan sistem irigasi, ” imbuhnya.

Selain kerja sama teknis, inisiatif ini juga membuka potensi ekspor produk pertanian Indonesia ke Palestina. Salah satu peluang terbesar adalah komoditas beras, menyusul pergeseran pola konsumsi dari gandum ke beras di negara tersebut. Kerja sama ini diharapkan tak hanya memperkuat ketahanan pangan kedua negara, tetapi juga mempererat solidaritas kedua negara dalam pembangunan pertanian yang inklusif dan berkelanjutan.

(KP/NY)