USDA Tutup Keran Impor Gula Tambahan, Harga Gula Tercatat Menguat

Gula 18 Jul 2025 171 kali dibaca
Gambar Artikel Sekretaris USDA Brooke L. Rollins | Sumber foto: Dokumentasi USDA

LingkariNews—Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka tidak akan membuka akses untuk impor gula tambahan di luar kuota yang telah ditetapkan dalam komitmen perdagangan internasional. Kebijakan ini merupakan bagian dari implementasi agenda “Farmers First” yang diusung Menteri Pertanian AS, Brooke Rollins. 

Farmers First merupakan pendekatan strategis yang memprioritaskan keberlangsungan dan kesejahteraan petani lokal, khususnya mereka yang berasal dari kalangan keluarga kecil. Petani keluarga kecil ini umumnya mengelola lahan berskala terbatas, bergantung pada hasil panen untuk kebutuhan hidup sehari-hari, dan memiliki akses terbatas terhadap subsidi, teknologi, maupun pasar. 

Melalui kebijakan ini, pemerintah AS berupaya menciptakan ekosistem pertanian yang adil dan tangguh. Tujuan utamanya adalah agar para petani kecil di Amerika mampu bersaing dan bertahan di tengah tekanan global, terutama masuknya gula impor bersubsidi dalam jumlah besar.

Upaya Melindungi Gula Lokal dari Gempuran Asing

Selama empat tahun terakhir, petani keluarga kecil di Amerika menghadapi tekanan berat dari berbagai sisi. Selain dampak bencana alam dan lonjakan biaya produksi, arah kebijakan ekonomi dan perdagangan yang diberlakukan pemerintahan sebelumnya cenderung memihak pada pesaing asing, ketimbang petani domestik. Wakil Menteri Pertanian AS, Stephen Alexander Vaden, menyebut bahwa kondisi ini menyebabkan kerugian besar bagi produsen dalam negeri dan memicu proyeksi defisit perdagangan pertanian terbesar sepanjang sejarah. Impor gula merupakan salah satu isu yang menonjol, karena kebijakan liberalisasi yang terlalu longgar membuka jalan bagi produk bersubsidi dari luar negeri yang merugikan produsen lokal.

"Bencana alam, kebijakan ekonomi dari pemerintahan sebelumnya, dan kenaikan biaya produksi yang tajam telah berdampak parah pada petani. Yang memperparah masalah ini, kebijakan perdagangan selama empat tahun terakhir sebagian besar menguntungkan pesaing asing dengan mengorbankan produsen AS, yang mengakibatkan apa yang diperkirakan akan menjadi defisit perdagangan pertanian terbesar dalam sejarah," ujar Vaden.

Data dari dua dekade terakhir menunjukkan bahwa impor gula ke Amerika Serikat meningkat lebih dari dua kali lipat. Akibat dari kebijakan tersebut, produsen gula lokal kehilangan sekitar 15 persen pangsa pasar domestik. Kondisi ini memicu penutupan sejumlah pabrik pengolahan dan fasilitas produksi gula di berbagai wilayah pedesaan Amerika. 

Dampak ekonomi yang ditimbulkan tidak hanya dirasakan oleh petani dan buruh tani, tetapi juga merembet ke jaringan distribusi lokal serta masyarakat sebagai konsumen. Ketergantungan pada produk impor memperlemah ketahanan sektor pertanian dan memperbesar ketimpangan antara kebijakan dan realitas yang dihadapi pelaku usaha tani skala kecil.

Menanggapi kondisi tersebut, Presiden Donald Trump menggagas pendekatan “America First” sebagai upaya korektif terhadap ketimpangan kebijakan masa lalu tersebut. Inisiatif ini menekankan pentingnya keberpihakan kepada produsen dalam negeri, termasuk di sektor gula, yang selama ini rentan terhadap praktik dumping dari negara penghasil gula bersubsidi.

Meski kebijakan proteksi ini dirancang untuk menahan laju impor gula dan memperkuat daya saing lokal, petani keluarga kecil tetap tidak sepenuhnya kebal terhadap tekanan ekonomi global. Oleh karena itu, perlindungan berkelanjutan dan penataan ulang sistem perdagangan menjadi krusial untuk menjaga stabilitas sektor pertanian nasional Amerika.

Harga Gula Global Menguat

Kebijakan USDA yang menolak pemberian kuota impor gula khusus tambahan berdampak langsung pada pergerakan harga global. Pada Selasa, 15 Juli 2025, harga gula dunia tercatat menguat signifikan. Gula mentah New York (NY #11, kontrak SBV25) untuk pengiriman Oktober ditutup naik +0,26 poin atau sebesar +1,60%. Sementara itu, gula putih London ICE (SWQ25) untuk pengiriman Agustus melonjak +25,30 poin atau +5,40%.

Keterbatasan pasokan akibat pengetatan impor gula oleh AS memperkuat sentimen pasar. Di sisi lain, langkah Pakistan yang memangkas tender impornya dari 300.000 metrik ton menjadi hanya 50.000 ton turut menyeimbangkan dinamika harga. Meskipun Kabinet Pakistan sebelumnya menyetujui peningkatan impor untuk menekan harga domestik, keputusan Perusahaan Perdagangan Pakistan (TCP) justru memberi sinyal pelemahan yang membatasi tekanan di pasar internasional.

(KP/NY)

Sumber: 

https://www.chinimandi.com/usda-blocks-additional-specialty-sugar-imports/

https://www.chinimandi.com/sugar-prices-rise-as-usda-blocks-additional-specialty-sugar-imports-pakistan-cuts-tender-to-50000-tons/

https://www.usda.gov/about-usda/news/press-releases/2025/05/19/secretary-rollins-announces-farmers-first-small-family-farms-policy-agenda