Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mengubah lahan lahan seluas 235 hektar di Rorotan, Jakarta Utara, menjadi kawasan terpadu berbasis agrowisata dan pertanian kontrak (contract farming). Inisiatif ini diwujudkan melalui kerja sama antara BUMD Pangan, PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda), dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Rorotan Jaya.
Penandatanganan perjanjian kerja sama yang dilaksanakan pada Sabtu (10/5/2025), disaksikan oleh sejumlah pejabat Pemprov. Inisiasi ini menjadi bagian dari upaya Pemprov Jakarta dalam memanfaatkan potensi lahan tidak produktif melalui sinergi antarpihak.
Alih fungsi lahan seluas 235 hektare di Rorotan menjadi kawasan agrowisata merupakan bagian dari strategi besar Pemprov Jakarta untuk memperkuat ketahanan dan swasembada pangan di ibu kota. Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati, menjelaskan bahwa program ini dirancang melalui pendekatan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan.
“Sebagai tindak lanjutnya, Pemprov DKI Jakarta berupaya untuk melakukan intensifikasi atas lahan-lahan pertanian yang ada di DKI Jakarta melalui Dinas KPKP,” ujar Suharini, dikutip dari laman resmi Berita Jakarta, Selasa (13/5/2025).
Saat ini, Jakarta memiliki lahan baku sawah seluas 414 hektare. Lahan tersebut tersebar di tiga wilayah kota administratif. Jakarta Utara menjadi wilayah dengan luasan sawah terbesar, yakni mencapai 341 hektare. Sementara itu Jakarta Barat memiliki 45 hektare, dan Jakarta Timur 28 hektare.
Dengan tambahan kawasan agrowisata Rorotan, pemerintah berharap produksi pangan lokal dapat meningkat, sekaligus menekan ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah.
Kepala Pembinaan BUMD Provinsi DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat, menyatakan optimisme terhadap upaya peningkatan produktivitas pertanian di lahan agrowisata Rorotan. Melalui kerja sama strategis yang tengah dijalin, Syaefuloh menargetkan produktivitas padi mencapai 7 ton per hektar.
“Insya Allah ini menjadi bagian dari ikhtiar dalam menjaga ketahanan pangan di DKI Jakarta. Saya berharap melalui kerja sama ini dapat meningkatkan produktivitas dengan target 7 ton per hektar,” ujar Syaefuloh.
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Karyawan Gunarso, menyambut positif kolaborasi agrowisata tersebut. Menurutnya, sinergi ini penting untuk memastikan keberlanjutan ketahanan pangan di ibu kota. “Dengan peningkatan produktivitas hasil pertanian, para petani juga memperoleh kepastian harga karena seluruh hasil panen akan diserap oleh Food Station,” jelas Karyawan.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan swasembada pangan sebagai prioritas nasional. “Saya telah mencanangkan bahwa Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kita tidak boleh bergantung dari sumber makanan dari luar,” tegas presiden prabowo.
Selain aspek produktivitas, pembukaan lahan agrowisata ini juga bertujuan untuk menjadikan Rorotan sebagai pusat edukasi pertanian di Jakarta. Karyawan berharap, lokasi ini bisa menjadi tempat belajar bagi anak-anak sekolah untuk mengenal proses budidaya padi tanpa harus keluar Jakarta.
Langkah ini linier dengan upaya integrasi program pendidikan berbasis lingkungan ynag sedang digagas Dinas Pendidikan. Nantinya, kawasan agrowisata tersebut diharapkan bisa menjadi ruang pembelajaran terbuka bagi siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler.
"Semoga kerjasama Food Station dan Gapoktan Rorotan Jaya dapat menjadikan Rorotan sebagai wilayah edukasi pertanian padi kepada anak-anak sekolah, sehingga tidak perlu jauh jauh untuk melihat proses budidaya padi keluar Jakarta," kata karyawan.
(KP/HP)