Harga Gula Semakin Fluktuaktif Imbas Rencana India Buka Pintu Ekspor

Harga Gula 25 Jul 2025 121 kali dibaca
Gambar Artikel

LingkariNewsHarga gula kembali menunjukkan gejolak tajam di pasar global setelah muncul kabar bahwa India akan membuka kembali keran ekspor. Negara yang menjadi produsen gula terbesar kedua di dunia sekaligus pemasok utama bagi Indonesia, Bangladesh, dan Uni Emirat Arab ini berencana mengizinkan pabrik-pabrik lokal mengekspor hingga 1 juta ton gula pada musim panen yang akan dimulai Oktober mendatang. 

Kebijakan tersebut dipicu oleh potensi panen tebu yang dinilai menjanjikan. “Panen terlihat menjanjikan di sejumlah wilayah produksi utama, didukung oleh perluasan lahan tanam dan curah hujan yang melimpah,” ungkap seorang sumber yang mengetahui perkembangan tersebut.

Curah Hujan dan Ekspansi Lahan Dorong Lonjakan Produksi Gula India

Setelah sempat mengalami penurunan produksi akibat kekeringan dan serangan penyakit tanaman pada musim 2022–2023, industri gula India kini menunjukkan pemulihan signifikan. Kala itu, pemerintah India memberlakukan sistem kuota ekspor demi menjaga pasokan dalam negeri.

Namun, kondisi berbalik pada tahun ini. Curah hujan di atas rata-rata selama musim monsun membantu mendorong peningkatan luas tanam, khususnya di negara bagian penghasil utama seperti Maharashtra dan Karnataka. Federasi Nasional Pabrik Gula Koperasi memperkirakan, produksi gula India akan melonjak hingga 19% dibandingkan musim sebelumnya.

Di sisi lain, konsumsi domestik India diperkirakan hanya meningkat secara 

marginal. Ketimpangan ini membuka potensi surplus gula yang cukup besar, yang kemudian memicu keputusan pemerintah mengizinkan ekspor hingga 1 juta ton gula pada musim yang dimulai Oktober. Keputusan ini menimbulkan dinamika baru terhadap harga gula internasional, termasuk di Indonesia.

Meski begitu, India masih mempertimbangkan keseimbangan antara target energi terbarukan berbasis etanol dan ketersediaan gula nasional. Hingga kini, Kementerian Pangan India belum mengeluarkan pernyataan resmi. Ketidakpastian ini turut menyumbang fluktuasi harga gula di pasar global.

Reaksi Pasar Terhadap Rencana Ekspor India

Kebijakan India yang mengizinkan ekspor gula mulai Oktober mendatang menambah tekanan pada harga gula yang sebelumnya sudah berada dalam tren pelemahan. Kontrak gula mentah berjangka di New York terpantau fluktuatif, dimana sempat menyentuh level terendah dalam tiga pekan yang mendekati titik terendah empat tahun terakhir.

Berdasarkan data Bloomberg, setelah turun sebanyak 1,5 persen, kontrak berjangka gula paling aktif sempat naik tipis 0,3 persen. Di pasar London, harga berjangka gula putih turut terkoreksi 0,2 persen. Sepanjang pekan ini, harga gula telah melemah lebih dari 3 persen, didorong oleh membaiknya prospek pasokan global serta antisipasi pasar atas rencana ekspor India.

Claudiu Covrig, analis pasar senior dan pendiri CovrigAnalytics, menyampaikan bahwa pada kuartal keempat semua perhatian akan tertuju pada India untuk mengantisipasi peningkatan panen dan ekspor. Meski India diperkirakan memiliki surplus, harga gula internasional saat ini justru menjadi penghambat utama. India membutuhkan harga di atas 20 hingga 20,5 sen per pon pada harga Free on Board (FOB) untuk gula mentah, dan sekitar 21 sen untuk gula kristal.

Jika terjadi surplus dalam negeri, harga dapat jatuh ke batas minimum dukungan harga (MSP). Dalam kondisi tersebut, gula dari Maharashtra harus mencapai sekitar 16,6 hingga 16,7 sen untuk bisa layak ekspor. Covrig menyebut, kecuali harga di New York naik, ekspor India tidak akan menguntungkan karena subsidi tidak lagi diperbolehkan dalam aturan perdagangan global.

Di sisi lain, investor turut memantau peluang pembelian dari negara-negara pengimpor utama seperti Tiongkok yang mungkin memanfaatkan penurunan harga gula saat ini. Michael McDougall dari McDougall Global View menyatakan bahwa pembelian mulai terlihat di kisaran harga 16 sen per pon. Situasi ini membuat pelaku pasar spekulatif rentan terhadap aksi beli kembali atas posisi jual jika harga bertahan di atas level tersebut.

(KP/NY)

Sumber: 

https://www.chinimandi.com/indias-sugar-export-viability-in-question-as-global-prices-remain-unsupportive-claudiu-covrig/

https://market.bisnis.com/read/20250724/94/1896028/harga-gula-fluktuatif-usai-india-berencana-buka-pintu-ekspor