Diskusi antara GAPGINDO dan perwakilan investor teknologi hijau asal Jerman di Jakarta membahas inov
LingkariNews.id - Gabungan Pengusaha Gula Indonesia (GAPGINDO) menyambut positif inovasi teknologi energi hijau asal Jerman yang menawarkan alternatif ramah lingkungan untuk menggantikan batubara di industri gula berbasis tebu di Indonesia.
Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor GAPGINDO, Senayan City, Jakarta, pada 5 Mei 2025, pemaparan teknologi ini disampaikan oleh pakar energi masa depan asal Afrika Selatan, Mr. Glenn Menyennett. Ia menyebut bahwa investor dari Jerman siap menanamkan modalnya di sektor energi hijau Indonesia dan bersinergi dengan pabrik-pabrik gula anggota GAPGINDO.
Ketua Umum GAPGINDO, Syukur Iwantoro, menyatakan ketertarikannya terhadap potensi pemanfaatan limbah tebu sebagai sumber energi berkelanjutan. “Teknologi ini sangat strategis, khususnya untuk mendukung operasional pabrik gula di luar musim giling,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa penerapan teknologi ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia dalam mendorong transisi energi hijau. Selain menekan biaya energi, teknologi ini juga membuka peluang baru melalui mekanisme perdagangan karbon (carbon trading). “Ini bukan hanya solusi hemat energi, tapi juga potensi sumber pendapatan baru,” tegas Syukur.
Sementara itu, Direktur Wilayah IV Kementerian Investasi, Yos Harmen, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. “Kementerian Investasi siap memberikan fasilitasi perizinan dan kemudahan lainnya apabila investor Jerman serius mengembangkan proyek ini di Indonesia,” tuturnya.
Pertemuan tersebut menjadi momentum awal kolaborasi antara sektor swasta, pemerintah, dan mitra internasional dalam mendorong transisi energi di sektor industri gula nasional.
(HP)