Dukung Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Masrarakat:Perhutani–PG Trangkil Jalin Kemitraan Penyerapan Tebu

Gula 10 Okt 2025 70 kali dibaca
Gambar Artikel Sumber foto: Perhutani.go.id

LingkariNewsPerum Perhutani KPH Purwodadi dan Pabrik Gula (PG) Trangkil resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) pada Jumat (3/10) di Kantor Perhutani KPH Purwodadi. Kerja sama ini mencakup permanenan dan penyerapan hasil tebu yang ditanam di area hutan milik Perhutani sebagai bagian dari penguatan ketahanan pangan nasional lewat program agroforestry tebu. 

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh jajaran manajemen Perhutani KPH Purwodadi, termasuk Administratur, Wakil Administratur, Kepala Seksi Pengelolaan Sumber Daya Hutan (PSDH), tim Pengembangan Bisnis, serta pimpinan dan staf dari PG Trangkil.

Berdasarkan kesepakatan, PG Trangkil akan menyerap hasil panen tebu dari lahan seluas total 18,8 hektare yang dikelola bersama oleh Perhutani KPH Purwodadi dan Koperasi Warga Perum Perhutani (KWPHT). Lokasi penanaman tebu tersebar di beberapa petak hutan, yaitu di petan 87b-1 RPH Jangglengan BKPH Jatipohon seluas 7,2 hektare, petak 163b-1 dan 170b-4 RPH Welahan BKPH Linduk dengan luas masing-masing 3,6 dan 8 hektare. Secara keseluruhan, luas lahan mencapai 18,8 hektare dan diperkirakan menghasilkan 1.128 ton tebu yang siap panen dan akan diserap oleh PG Trangkil.

Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan hasil produksi tebu, tetapi juga memberikan lapangan kerja bagi warga desa sekitar hutan. Selain meningkatkan sumber pendapatan masyarakat, praktik agroforestry ini tetap menerapkan aspek keberlanjutan dan pelestarian lingkungkan.

Administratur KPH Purwodadi, Untoro Tri Kurniawan, menegaskan bahwa kemitraan ini sejalan dengan upaya Perhutani dalam mendorong ketahanan pangan nasional dan kesehjateraan masyarakat desa hutan secara berkelanjutan. Ia berharap sinergi dengan KWPHT dan PG Trangkil dapat memberi manfaat ekonomi sekaligus menjaga fungsi ekologi hutan.

“Perhutani berkomitmen menjalankan program agroforestry tebu ini dengan prinsip keberlanjutan. Di satu sisi, kami mendukung ketahanan pangan nasional, dan di sisi lain kami tetap menjaga fungsi ekologi hutan. Melalui sinergi dengan KWPHT dan PG Trangkil, kami berharap hasil panen ini dapat memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyrakat sekitar hutan,” ungkap Untoro.

Di sisi lain, Ivo Verginanto, Pimpinan PG Trangkil, menyambut baik kerja sama yang dijalin bersama Perhutani Purwodadi. Ia menilai model kemitraan semacam ini patur didukung karena tidak hanya fokus pada hasil produksi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan.

Sementara itu, M. Farkhan Masykur, Ketua KWPHT, menyebut kemitraan ini akan berdampak positif bagi anggota koperasi dan warga desa hutan, baik dari sisi ekonomi maupun pelestarian lingkungan.

Melalui inisiatif ini, Perhutani KPH Purwodadi berperan aktif tak hanya dalam pengelolaan hutan, tapi juga sebagai motor penggerak ekonomi lokal berbasis agroforestry. Model kolaboratif ini menunjukkan bahwa produktivitas dan kelestarian hutan bisa berjalan beriringan untuk mewujudkan “Hutan Lestari, Masyarakat Sejahtera”.

(NY)