Sumber foto: Canva
LingkariNews–Para Ilmuwan saat ini tengah mengembangkan “beras super” berukuran 10 cm yang diharapkan suatu hari nanti dapat menjadi sumber makanan bagi para astronout yang tinggal di Bulan atau planet Mars. Sebuah upaya inovatif ini dikenal sebagai proyek Moon-Rice, yang mengeksplorasi bagaimana ilmu tanaman eksperimental dapat digunakan untuk menciptakan varietas padi yang sangat adaptif dan cocok untuk kehidupan di planet lain.
Proyek Moon-Rice merupakan hasil kolaborasi Badan Antariksa Italia dengan tiga universitas ternama di Italia, yaitu Universitas Milan, yang memiliki keahlian dalam genetika padi; Universitas Roma ‘Sapienza’, yang memiliki keahlian dalam manipulasi fisiologi tanaman; serta Universitas Napoli ‘Federico II’, yang dikenal dengan warisannya dalam produksi tanaman antariksa.
Selain mendukung keberlangsungan koloni di Bulan atau Mars pada masa depan, penelitian ini juga berpotensi menghasilkan varietas tanaman yang tangguh untuk lingkungan ekstrem di Bumi, seperti di daerah gurun atau kutub. Proyek Moon-Rice bukan sekedar upaya tunggal. Keberlangsungan hidup jangka panjang di luar angkasa membutuhkan lebih dari sekedar teknologi canggih–kemampuan untuk menanam makanan segar jauh dari Bumi akan menjadi faktor penentu utama.
Penelitian ini tidak hanya bertujuan mendukung misi luar angkasa di masa depan, tetapi juga dapat memberi kontribusi besar bagi dunia pertanian di Bumi, khususnya di wilayah dengan kondisi ekstrem.Tujuan utama proyek ini adalah merekayasa tanaman padi yang mampu tumbuh dan berkembang pesat selama misi luar angka jangka panjang, termasuk dalam kehidupan di pangkalan permanen di Bulan atau Mars.
Salah satu tantangan terbesar adalah ukuran tanaman padi yang saat ini tumbuh di Bumi. Bahkan, banyak varietas padi kerdil pun masih terlalu besar untuk ditanam secara efisien di luar angkasa. Yang dibutuhkan adalah padi kerdil super yang tetap produktif.
Proyek ini telah dimulai sejak empat tahun yang lalu dan saat ini masih berada dalam tahap pengembangan. Namun, hasil awalnya menunjukkan prospek yang sangat menjajikan.
Penelitian ini telah dipresentasikan pada Konferensi Tahunan Masyarakat Biologi Eksperimental yang diselenggarakan di Antwerp, Belgia.
(SI/NY)
Sumber: Scitechdaily